All Life is Problem Solving oleh Karl Popper (2001)
Karl Popper (lahir di Vienna,
Austria, 28 Juli 1902 – meninggal di London, Inggris, 17 September 1994 pada
umur 92 tahun) adalah salah satu dari sekian banyak filsuf ilmu dan pakar dalam
bidang psikologi belajar. Popper dikenal dengan gagasan falsifikasi yang
merupakan sebagai lawan dari verifikasi terhadap ilmu. Salah satu karya filsuf
ini adalah buku All Life is Problem
Solving.
Popper dikenal karena usahanya untuk
menolak bentuk observasionalis / induktivis klasik dalam metode ilmiah yang
mendukung pemalsuan empiris. Ia juga dikenal karena penentangannya terhadap
justifikasionis klasik dalam ilmu pengetahuan yang kemudian ia ganti dengan
rasionalisme kritis, "kritik non-justifikational filosofi dalam sejarah
filsafat" Dalam wacana politik, Ia dikenal dengan pertahanannya yang kuat
tentang demokrasi liberal dan prinsip-prinsip kritik sosial.
Karl Popper beranggapan bahwa masalah
merupakan awal dari sains termasuk sosial didalamnya. Dasar metode ilmiah untuk
menyelesaikan masalah tersebut yaitu trial
and error. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini dapat kita katakan sebagai
metode coba dan coba. Metode ini adalah metode yang digunakan untuk mencoba
menyelesaikan masalah dengan eksperimen yang berulang-ulang.
Eksperimen-eksperimen tersebut kemudian diuji agar dapat menyingkirkan
eksperimen yang tidak berhasil.
3 Tahapan Model
Dalam
buku All Life is Problem Solving
karangan Karl Popper (2001), terdapat 3 tahapan model, yaitu:
1. Masalah
Tahapan
pertama yaitu perumusan atau penentuan masalah yang diakibatkan oleh suatu
kejadian. Masalah
merupakan kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber
dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus
diselesaikan. Umumnya masalah disadari "ada" saat seorang individu
menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan.
2. Penyelesaian
yang diuji
Tahapan kedua
yaitu penyelesaian yang dicobakan pada suatu masalah. Pengujian adalah proses, cara, atau perbuatan menguji.
Proses ini bertujuan untuk menguji apakah model yang kita gunakan untuk
menyelesaikan suatu masalah laik untuk digunakan atau tidak.
3. Penyisihan
Tahapan
ketiga yaitu penyingkiran atas suatu penyelesaian yang tidak berhasil. Penyisihan yaitu proses, cara,
perbuatan menyisihkan. Tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan atau
mengeliminasi model yang tidak sesuai dengan harapan. Model ini dihilangkan
agar ilmu pengetahuan memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan di
masa depan.
4 Tahapan Model
Dalam
buku All Life is Problem Solving
karangan Karl Popper (2001) juga terdapat 4 tahapan model, yaitu:
1. Masalah
lama
Tahapan
pertama yaitu perumusan atau penentuan masalah yang diakibatkan oleh suatu
kejadian.
2. Pembentukan
teori sementara
Tahapan kedua
yaitu penyelesaian yang dicobakan pada suatu masalah.
3. Penyisihan
melalui diskusi kritis termasuk pengujian eksperimen
Tahapan
ketiga yaitu penyingkiran atas suatu penyelesaian yang tidak berhasil.
4. Perumusan
masalah baru yang ditimbulkan dari diskusi kritis terhadap teori yang
dirumuskan.
Model
diatas memungkinkan seluruh rangkaian ilmiah dapat dilakukan. Masalah
pra-ilmiah diawali dengan pengalaman praktis di alam tetapi dengan siklus 4
tahapan diatas pengalaman praktis tersebut diganti dengan masalah teoritis. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa kebanyakan masalah baru tersebut timbul dari
teori yang kritis.
Tahapan-tahapan Riset Operasi
Tahapan–tahapan dalam penerapan riset operasi untuk memecahkan
persoalan adalah sebagai berikut :
1.
Merumuskan/menganalisis persoalan sehingga jelas
tujuan apa yang akan dicapai.
2. Pembentukan model matematika untuk mencerminkan
persoalan yang akan dipecahkan. Biasanya model dinyatakan dalam bentuk
persamaan yang menggambarkan hubungan antara input dan output serta tujuan yang
akan dicapai dalam bentuk fungsi objektif.
3. Mencari pemecahan dari model yang telah dibuat
dalam tahap sebelumnya, misalnya dengan menggunakan metode simpleks.
4.
Menguji model dan hasil pemecahan dari
penggunaan model. Sering juga disebut melakukan validasi. Harus ada mekanisme
untuk mengontrol pemecahan, misalnya dengan menggunakan kriteria tertentu.
5.
Implementasi hasil pemecahan.
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa riset
operasi berkenaan dengan pembuatan keputusan yang optimal dan pembuatan
model matematika tentang suatu sistem yang deterministis dan probabilistis
sifatnya yang berasal dari kehidupan nyata.
Kontribusi dari pendekatan riset operasi yang sifatnya pendekatan sistem terletak pada ciri-cirinya yang antara lain :
1.
Menstrukturkan keadaan kehidupan nyata kedalam
model matematika atau dengan
kata lain mengabstraksi elemen–elemen pokoknya sedemikian rupa sehingga
suatu pemecahan yang relevan dengan tujuan yang akan dicapai oleh pembuat keputusan bisa dicari.
2.
Mencari
struktur dari pemecahan yang demikian itu dan mengembangkan prosedur yang
sistematis untuk memperolehnya.
Daftar Pustaka
Booth W. C., G. G. Colomb, J. M. Williams,
2003, The Craft of Research: Second
Edition. The University of Chicago Press, Chicago.
Mihardja, D. K., 2004, Bahan Kuliah Metode
Penelitian Sains Kebumian, Program Magister dan Doktor Sains Kebumian, Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI v1.1) http://ebsoft.web.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar