Senin, 07 Oktober 2013

Metoda Penelitian Sains Kebumian SB5206 - Pendahuluan

Definisi Penelitian 

Ketika kita berada di ruang baca perpustakaan untuk mengerjakan tugas, kita dikelilingi oleh ribuan bahkan jutaan hasil penelitian. Ketika kita sedang berselancar di dunia maya, kita bisa mengakses jutaan laporan riset. Semua laporan tersebut merupakan produk dari peneliti yang telah mencari jawaban atas pertanyaan dan permasalahan, mengumpulkan banyak informasi, bekerja keras untuk menjawab dan mencari solusi yang kemudian membagi hasil penelitiannya kepada orang banyak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian atau riset dapat diartikan sebagai:
1. Pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan;
2. Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.

Dasar penelitian dengan tujuan mengembangkan teori-teori ilmiah atau prinsip-prinsip dasar suatu disiplin yang lebih baik daripada hanya memecahkan persoalan praktis. Kata riset diserap dari Bahasa Inggris, research, yang diturunkan dari Bahasa Perancis yang memiliki arti harfiah menyelidiki secara tuntas. Beberapa kriteria dari suatu penelitian yang baik yaitu:
1. Hasil inovasi yang baru dapat langsung dimanfaatkan.
2. Hasil penelitian memiliki paten.
3. Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal internasional.

Penelitian ilmiah sering pula diasosiasikan dengan tata cara sistematis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ilimiah ini berfungsi untuk menjelaskan fenomena-fenomena alam yang pada akhirnya akan membuat suatu pengembangan ilmu. Pengembangan ilmu ini terjadi karena hipotesis penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.

Tiga Tahap Penelitian Ilmiah Ada tiga tahapan yang biasanya dilakukan dalam melaksanakan penelitian ilmiah yaitu:
1. Konseptualisasi Konseptualisasi adalah sebuah ide dan pemikiran untuk membuat sistem yang baru. Konseptualisasi ini akan menghasilkan suatu pemikiran tertentu yang kemudian akan dilanjutkan pada tahapan analisis. Dalam tahap ini, pertanyaan-pertanyaan dasar yang dibutuhkan yaitu seperti siapa yang akan menggunakan hasil penelitian? apa masalah yang dapat diselesaikan oleh penelitian? dimana hasil penelitian akan digunakan? apa yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian? mengapa diperlukan penelitian? Bagaimana cara kerja penelitian?
2. Operasionalisasi Operasionalisasi adalah batasan pengertian tentang variabel yang akan dikaji. Di dalam operasionalisasi terdapat indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur variabel yang bersangkutan. Variabel-variabel yang biasa digunakan dalam tahapan operasionalisasi yaitu indikator yang digunakan, alat ukur yang akan dipakai, dan penilaian alat ukur.
3. Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia terhadap suatu proses atau objek dengan maksud untuk merasakan dan kemudian memahami dari sebuah fenomena alam berdasarkan pada ilmu penetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya

Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Kemampuan Sarjana di Indonesia Sarjana di Indonesia diharapkan untuk mampu menjadi ahli di bidangnya masing-masing. Keahlian tersebut kemudian dapat diterapkan untuk kepentingan masyarakat umum.

Beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh sarjana di Indonesia yaitu:
1. Kemampuan Akademis
Kemampuan akademis didapatkan oleh sarjana ketika menjalankan proses kuliah di perguruan tinggi. Proses kuliah di perguruan tinggi dilakukan melalui mata kuliah. Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan keahlian dalam bidang masing-masing pada mahasiswa. Keahlian tersebut kemudian diharapkan dapat diterapkan pada masyarakat. Proses penyaluran ilmu ini membutuhkan keahlian lain dari seorang sarjana yaitu keahlian komunikasi. Komunikasi ini dapat berupa komunikasi lisan maupun komunikasi tulisan.
2. Kemampuan Profesional
Kemampuan profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli dalam bidangnya masing-masing. Kemampuan ini juga didapatkan oleh sarjana dari proses kuliah. Perbedaan kemampuan profesional dari kemampuan akademis yaitu terletak pada keterampilan aplikasi ilmu pada masyarakat.
3. Kemampuan Personal
Kemampuan personal adalah kemampuan pribadi. Sarjana diharapkan untuk bertindak sebagai warga terpelajar yang baik serta peka terhadap keadaan masyarakat disekitarnya. Secara spesifik, kemampuan pribadi ini bertujuan untuk menghasilkan sarjana yang berkualitas seperti memiliki pandangan yang luas, memiliki kepekaan terhadap masyarakat sekitarnya, dan menjadi panutan masyarakat.
4. Kemampuan Soft Skill
Selain kemampuan akademis, sarjana juga dituntut untuk memiliki kemampuan non-akademis seperti kemampuan soft skill. Beberapa contoh kemampuan soft skill ini yaitu kemampuan bekerja dalam tim, kemampuan beretika, dan kemampuan untuk berkomunikasi. Hal-hal tersebut bertujuan agar para sarjana Indonesia dapat memperoleh pekerjaan yang baik. Dari hasil survei konsultan internasional McKinsey tahun 2012 di 9 negara maju dan berkembang, keterampilan yang paling dihargai dari para sarjana yaitu etika bekerja, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan berkomunikasi lisan.

Daftar Pustaka
Booth W. C., G. G. Colomb, J. M. Williams, 2003, The Craft of Research: Second Edition. The University of Chicago Press, Chicago.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI v1.1) http://ebsoft.web.id
http://ariffirmansyah.wordpress.com
http://edukasi.kompas.com
http://elib.unikom.ac.id
http://id.m.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar