”Bumi adalah sebuah planet biru di jagat raya. Sekitar 70% luas bumi adalah laut biru. Bumi bagaikan oase biru diantara planet-planet lain di angkasa. Bumi adalah satu-satunya planet yang memiliki kehidupan di darat dan laut. Setiap kehidupan memiliki rancangan khas sebagai rumah hewn-hewn yang beragam. Dalam zaman modern ini kehidupan bawah laut semakin banyak diteliti.”
Semua kehidupan di bawah laut berasal dari butiran putih makhluk hidup yaitu plankton. Plankton adalah makhluk hidup tak bertulang belakang yang berjumlah banyak di bawah laut dan memenuhi samudera. Plankton memiliki bentuk tubuh yang aneh dan berbeda dari makhluk hidup lain di bawah laut. Dalam rantai makanan makhluk hidup bawah laut, plankton merupakan makanan utama yang berprotein tinggi bagi makhluk hidup lain seperti paus dan ubur-ubur.
Hewan-hewan tak bertulang belakang berduri dengan mudahnya menjelajahi dasar samudera. Hewan-hewan tersebut adalah bulu babi, ketimun laut, dan bintang laut. Bulu babi merupakan hewan tak bercangkang yang menarik. Bulu babi memiliki pertahanan diri dari para pemangsa yaitu dengan duri-duri beracun ditubuhnya. Bulu-bulu ini memiliki panjang sekitar 30 cm. Selain duri-duri, bulu babi juga memiliki kaki pipa lentur yang menonjol di tubuhnya yang berfungsi sebagai alat gerak. Kaki ini juga mampu menyedot bebatuan dibawahnya sebagai pemberat. Satu per satu batuan ditapaki untuk menjelajahi dasar samudera. Pembuluh mata bulu babi berfungsi untuk mendeteksi getaran dan panas. Setelah menangkap getaran dan panas plankton, selanjutnya menyedot plankton tersebut. Pernapasan bulu babi berlangsung di insang, dimana oksigen dan karbon dioksida saling bertukar. Selain memakan plankton bulu babi juga memakan ganggang. Mulut di bawah tubuhnya menggurat ganggang. Perkembang biakan bulu babi terjadi di luar tubuh. Bulu babi jantan dan betina saling mendekat. Telur dan sperma dikeluarkan dalam jumlah berjuta-juta banyaknya untuk menghindari bahaya. Setelah gen-gen telur dan sperma bergabung, sel-sel tersebut akan terus membelah dan menuruni sifat-sifat induknya. Arus laut menyebabkan larva-larva tersebut menyebar luas di samudera.
Hewan tak bertulang belakang lain yang tersebar di dasar samudera adalah bintang laut. Bintang laut bergerak menggunakan mangkok penghisap untuk menjelajahi dasar samudera. Mangkok penghisap tersebut menempel pada batu langkah demi langkah. Dengan lengan ini juga bintang laut menangkap plankton dan memakannya. Analogi prinsip kerja mangkuk penghisap adalah prinsip kerja mesin hidrolik yang memiliki tekanan hidrolik. Mangkuk penghisap berhubungan langsung dengan kaki pipa di bagian dalam lengan yang bekerja secara bersamaan dalam air. Ketika otot dalam lengan berkerut, air akan masuk ke kaki pipa. Tekanan cairan tersebut menyebabkan gerakan ke depan dan ke belakang bintang laut.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Jaatsiyah 45 : 4 ,
45. Al-Jaatsiyah / ٤٥ الجاثية
٤. وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِن دَابَّةٍ آيَاتٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
4. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,
Nautilus adalah hewan purba yang masih tetap bertahan dan tak mengalami perubahan. Nautilus juga dapat dikatakan sebagai catatan fosil hidup yang tak berubah sejak jutaan tahun yang lalu. Hal ini membuktikan bahwa teori evolusi Darwin tidaklah benar. Nautilus memiliki bilik-bilik khusus di dalam cangkangnya. Bilik-bilik tersebut akan mencapai jumlah 30 buah pada fase dewasa. Tubuh nautilus ibarat kapal selam yang mampu menyimpan udara di dalam bilik cangkangnya. Dengan demikian nautilus mampu berenang sejauh 90-450 m jauhnya.
Tubuh nautilus akan naik ketika menarik udara, sebaliknya nautilus akan bergerak ke bawah ketika mengeluarkan udara. Udara atau gas tersebut bertukar di bilik-bilik. Nautilus memiliki teknik bergerak ibarat teknik gerak tenaga jet. Air dikeluarkan melalui rongga tubuh ketika bergerak. Nautilus memiliki sistem pertahanan diri dari para pemangsanya dengan cara penyamaran diri. Tubuh nautilus akan terlihat samar jika dilihat dari atas akibat garis-garis tebal pada cangkangnya. Sedangkan jika dilihat dari bawah tubuh nautilus yang berwarna terang, akan terlihat terang bagaikan permukaan laut. Tubuh nautilus tersebut memiliki reaksi gas dengan struktur yang rumit.
Allah berfirman dalam QS. Al- Anaam 6 : 11,
6. Al-An'am / ٦ الأنعام
١١. قُلْ سِيرُواْ فِي الأَرْضِ ثُمَّ انظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
11. Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu."
Sotong memiliki 10 tungkai otot cakram penghisap. Tungkai ini berfungsi untuk memancarkan air di bawah kepalanya. Sotong memiliki teknik kerja pendorong jet. Sotong mampu berenang dengan kecepatan 33 km/jam. Hal ini diakibatkan oleh jaringan serat protein tubuhnya yang kuat dan lentur.
Gurita memiliki delapan lengan. Gurita mempertahankan diri dari para pemangsanya dengan cara menyembunyikan diri menggunakan kulitnya. Kulit gurita dapat berubah warna bagaikan cerminan lingkungan sekitarnya. Perubahan lingkungan dapat mempengaruhi warna dan corak tubuhnya. Kromatofora atau syaraf pigmen kulit mampu mengubah pola warna dengan seketika. Sel-sel kromatofora mengubah warna tubuh gurita sesuai pigmen warna yang tak terhitung jumlahnya. Gurita memakan kepiting menggunakan cupit gigi di bawah tubuhnya untuk mengoyak cangkang kepiting.
Lion fish atau ikan singa sangatlah agresif ketika terjadi bahaya di sekitarnya. Lion fish memiliki duri-duri beracun. Duri-duri ini mampu melindungi dari musuhnya. Lion fish memiliki sirip untuk menggiring mangsa ke mulutnya. Lion fish memikat mangsa dengan kecantikan tubuhnya.
Makhluk hidup memiliki tubuh yang dapat bertahan di lingkungan hidupnya masing-masing. Kulit makhluk hidup mampu bersesuaian dengan tekanan atmosfer bumi sebesar 1 kg/cm2 di permukaan bumi. Tekanan tersebut akan semakin bertambah di dalam samudera. Hal ini diakibatkan oleh perbedaan berat zat antara air dengan udara. Tekanan akan naik dua kali lipat setiap 10 m. Tekanan tersebut merupakan pengaruh dari berat air diatasnya.
Sinar matahari hanya mampu menembus air sedalam 100 m. Dengan demikian makhluk hidup yang melakukan fotosintesis hanya berada di kedalaman kurang dari 100 m. Contoh makhluk hidup tersebut adalah karang. Terumbu karang merupakan suatu lingkungan yang penuh dengan kehidupan. Ikan-ikan dan hewan air lainnya menjadikan karang sebagai rumah dan sumber makanan. Fotosintesis tidak mungkin dilakukan dikedalaman lebih dari 150 m dari permukaan laut. Walaupun demikian, ada laut dari bunga karang yang menjadi koloni hewan yang teratur dikedalaman 300 m di bawah permukaan air laut. Tempat tersebut memiliki lereng tetap beting benua sejauh 250 km dari pantai.
Dengan kedalaman lebih dari 4 km, maka temperatur akan menjadi kurang dari 40 C dan tekanan menjadi 400 kali tekanan permukaan air laut. Tempat tersebut sangat gelap tanpa cahaya. Keadaan geologis tempat tersebut bagaikan gurun tanpa kehidupan yang sepi didalamnya samudera. Tetapi jika kita memperhatikan dengan lebih seksama, maka kita akan melihat makhluk hidup masih dapat melangsungkan hidupnya. Makhluk-makhluk hidup tersebut adalah ikan-ikan legendaris samudera dalam yang hidup dengan tekanan yang besar. Makhluk-makhluk tersebut diantaranya ikan naga, ikan prajurit, ikan kaki tiga, dumbo, ikan kampak, ikan pemancing, malacosten, udang sembur, ostragot, dan kopepod.
Ikan naga memiliki panjang tubuh 1 m. Ikan naga juga memiliki rahang dengan lubang indra khusus yang digunakan sebagai alat pengenal mangsa. Dalam keadaan gelap di kedalaman samudera, ikan naga memiliki mata yang bercahaya untuk menarik mangsanya.
Ikan prajurit memiliki panjang sekitar 50 cm. Ikan prajurit memakan ikan mati yang tenggelam dari air permukaan. Ikan ini disebut juga sebagai ikan yang menjaga kebersihan dasar samudera dari bangkai hewan laut. Lubang di leher ikan prajurit digunakan sebagai alat pendeteksi getaran yang mampu mengenali getaran sejauh 30.000 km.
Ikan kaki tiga memiliki dua buah sirip dan sebuah ekor yang panjang sehingga menyerupai tiga buah kaki. Ikan ini menunggu mangsa yang mendekatinya. Hal ini dilakukan karena ikan kaki tiga adalah hewn yang buta. Untuk mengetahui gerakan mangsa, bahkan yang terlemah sekalipun, ikan kaki tiga menggunakan dua antena yang berada di kepalanya.
Dumbo adalah hewan yang berbentuk bulat dengan sirip telinga yang menyerupai telinga gajah. Dumbo memiliki tubuh yang tidak lebih dari besar bola basket. Dumbo hidup melayang-layang di dasar samudera. Dumbo juga memiliki tentakel yang berfungsi sebagai alat gerak.
Ikan kampak memiliki panjang tubuh 10 cm dengan mata yang berada di atas tubuhnya. Bagian bawah tubuhnya berwarna keperakan sehingga tidak terlihat oleh para pemangsanya dari bawah. Sistem penyamaran ikan kampak adalah melalui sistem perangkat penyamaran dari sel khusus yang bernama fotofora. Fotofora ini berada di perut ikan yang mengeluarkan cahaya biologis atau luminescence. Cahaya ini meniru cahaya permukaan. Cahaya ini merupakan hasil dari reaksi biologi kimia. Allah berfirman dalam QS. Al-Anaam 6 : 59,
6. Al-An'am / ٦ الأنعام
الأَرْضِ ظُلُمَاتِ فِي حَبَّةٍ وَلاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ وَرَقَةٍ مِن تَسْقُطُ وَمَا وَالْبَحْرِ الْبَرِّ فِي مَا وَيَعْلَمُ هُوَإِلاَّ يَعْلَمُهَا لاَ الْغَيْبِ مَفَاتِحُ وَعِندَهُ
كِتَابٍ فِي إِلاَّ يَابِسٍ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ
59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
Ikan pemancing hidup dikedalaman 4000 m di bawah permukaan laut. Ikan ini memiliki tangkai di kepalanya yang menyerupai tangkai pancing. Tangkai pancing ini mengeluarkan cahaya. Tangkai ini sangat berguna untuk berburu di kegelapan. Tangkai pancing mampu menarik sotong dan ikan-ikan kecil untuk mendekati ikan pemancing. Akhirnya ikan pemancing memakan sotong dan ikan tersebut.
Malacosten mampu mengeluarkan cahaya biologis yang berwarna merah muda. Cahaya ini dikeluarkan sebagai alat pertahanan dari para pemangsa. Pemangsa akan terkecoh melihat sekumpulan malacosten yang berenang secara berkelompok.
Udang sembur adalah hewan dasar samudera yang buta. Udang sembur menyemburkan cairan cahaya untuk mengecoh pemangsanya. Ketika pemangsa kebingungan dengan cairan cahaya tersebut, udang sembur akan lari menjauhi pemangsanya.
Ostragot adalah hewan laut yang memiliki tubuh sebesar butir kacang. Mangsa ostragot adalah plankton. Selain ostragot, hewan kecil lain di dasar samudera adalah kopepod. Kopepod melakukan komunikasi menggunakan pancaran cahaya. Selain untuk berkomunikasi, pancaran cahaya tersebut juga digunakan sebagai siasat untuk menyembunyikan diri. Kumpulan kopepod tersebut akan menghasilkan awan cahaya.
Hewan-hewan dasar samudera tersebut mampu mengeluarkan cahaya untuk menyerang dan bertahan dari para pemangsanya. Serangkaian reaksi biologi kimia menjadikan hewan tersebut sebagai penghasil cahaya di kegelapan laut dalam. Allah berfirman dalam QS. Yaasin 36 : 36,
36. Yaasiin / ٣٦ يس
يَعْلَمُونَ لَا وَمِمَّا أَنفُسِهِمْ وَمِنْ ضُ الْأَرْ تُنبِتُ مِمَّا كُلَّهَا اجَ الْأَزْوَ خَلَقَ الَّذِي سُبْحَانَ
36. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
Sumber :
Harun Yahya ”Menyibak Rahasia Bawah Laut”
Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar